Indonesia mempunyai impian untuk menembus sepuluh kekuatan
ekonomi di dunia pada tahun 2030. Beberapa jurus dikeluarkan pemerintah untuk
memasuki dan berkompetesi pada revolusi industri 4.0. untuk mengetahui revolusi
industri, masimamcom merangkum perjalanan revolusi pertama hingga sekarang.
Revolusi 1.0
Revolusi Industri pertama (1.0) kali muncul pada abad ke 18,
penemuan tenaga uap membuat mekanisasi produksi. Penemuan alat tenun pada tahun
1784, menggantikan tenaga manusia dan hewan. Akibat dari revolusi ini adalah
banyak orang menganggur sehingga memecah masyarakat menjadi kaya dan melarat.
Revolusi 2.0
Revolusi industri kedua (2.0) ditandai
dengan penggunaan mesin uap berkembang menjadi pemanfaatan tenaga listrik yang
berdampak pada produksi masal. Hal tersebut berlangsung pada abad ke-20 atau sejak 1870 hingga perang
dunia 1. Beberapa sumber menyebutkan bahwa rumah potong hewan di cincinati
menjadi pelopor pada tahun 1870-an.
Revolusi 3.0
Revolusi industri ketiga (3.0) terdengar
setelah perang dunia dan beberapa sumber mengatakan pada awal tahun 1970.
Dimulai dengan penggunaan perangkat elektornik dan teknologi informasi unuk
memudahkan dalam produksi. Dampak dari revolusi industri 3.0 adalah biaya
produksi menjadi lebih murah karena mesin industri tidak dikendalikan oleh
manusia namun menggunakan sistem otomatisasi berbasis komputer.
Revolusi 4.0
Tak bisa berleha-leha, kita
sekarang ini sedang memasuki Revolusi industri keempat (4.0) dimana terobosan
teknologi sudah sampai pada atificial intelligance (AI) atau keceradasan
buatan, Virtual reality (VR), mesin cetak 3 dimensi, “the Internet of Things”,
dan pekermbangan robotika. Saat ini sudah terlihat jelas bahwa sebagian
pekerjaan manusia sudah diganti oleh robot. Seperti untuk membangun rumah cukup
menggunakan printer digital, sudah adanya mobil tanpa awak, pesawat tanpa awak,
dan lain sebagainya. Bahkan facebook mampu mengingat peristiwa penting
penggunanya dan dapat melihat minat kita.
Dampak dari Revolusi Industri 4.0
diantaranya adalah disrupsi atau gangguan dalam pekerjaan, inovasi,
ketimpangan, kecerdasan yang dikelola, keamanan dan sebagainya. Bangsa ini
katanya sudah membuat roadmap 4.0 yang diberi nama Making Indonesia 4.0.
Tujuannya jelas, menjadikan Indonesia masuk sepuluh besar kekuatan ekonomi di
Dunia.
Kita perlu mempersiapkan diri
untuk menyongsong Revolusi industri 4.0 karena itu yang membuat kita bertahan.
Tidak seperti manusia purba yang harus punah karena tidak bisa beradaptasi
dengan lingkungan. Secara demografi dan sumber daya manusia, kita harus optimis
untuk ikut berperan pada revolusi industri 4.0. Jangan hanya menjadi penonton
dan penggembira, kita harus berpartisipasi dalam mrevolusi ini. Terutama pemerintah
harus menciptakan suasana yang kondusif dan produktif. Tidak hanya membahas
soal politik dan korupsi yang terasa tak berujung.
Comments
Post a Comment